Keslamatan Harus Diiringi Dengan Kekudusan Hidup

Oleh: Duladi

Banyak orang Kristen bodoh yang mengira cukup dengan mengaku di bibir kalau Yesus adalah Mesias (Tuhan yang menjelma jadi manusia) maka dirinya pasti akan diterima Tuhan di surga. Ini salah! Pemahaman yang keliru ini harus kita koreksi.

Rasul Paulus berkata dalam hikmatnya:

Roma 3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Roma 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Sering pernyataan Rasul Paulus ini disalahartikan oleh sebagian besar umat Kristen. Disangkanya, cukup dengan membuat pengakuan di bibir saja, maka dia tidak perlu lagi memperhatikan jalan hidupnya.

Memang benar, manusia dibenarkan karena iman kepada Yesus, dan bukan lantaran ia melakukan Tradisi Yahudi (Hukum Taurat). Orang yang disunat, belum tentu selamat; demikian pula orang yang tidak disunat belum tentu tidak selamat. Baik orang bersunat maupun yang tidak bersunat keduanya tergantung dari imannya. Sebab apa? Orang bersunat pun juga bisa merampok. Buktinya Muhammad walau penisnya sudah disunat, dia malah jadi penjagal berhati setan, penyiksa keji tak berhati nurani. Sunat tidak bisa dijadikan bukti salehnya seseorang. Iman-lah yang dapat dijadikan bukti nyata akan saleh dan tidaknya seseorang.

Kalau kita berbicara tentang iman, tentu kita akan memperhatikan juga bukti-bukti nyata dari iman itu. Tidak bisa seorang mengatakan: “Aku percaya kepada Yesus, aku orang Kristen.... “ tetapi nyata-nyata jalan hidupnya tidak ada beda dengan orang Islam.

Iman yang benar dan sejati adalah iman yang disertai dengan perbuatan.

Rasul Yakobus berusaha untuk meluruskan pemahaman orang yang salah tafsir terhadap hikmat Paulus di atas. Berikut salah satu pernyataannya:

Yakobus 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Yang dimaksud dengan “perbuatan-perbuatan” oleh Yakobus di situ bukan perintah-perintah agama seperti korban persembahan, sunat, sholat, berdoa ke gereja, puasa, zakat dll. tetapi perbuatan sehari-hari yang mencerminkan kita sudah beriman kepada Tuhan Yesus.

Yakobus 2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
Yakobus 2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
Yakobus 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.


Iman yang benar bukan hanya lewat perkataan, tetapi juga lewat perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Inilah Iman Kristen yang sejati.

Pernyataan Rasul Paulus dan Rasul Yakobus adalah merupakan penjelasan atas Sabda Yesus dalam Matius 7:21-23 yang saya kutip di bagian awal.

Yesus memang Tuhan, Yesus memang Mesias Putra Allah. Tetapi yang diinginkan Tuhan bukan pengakuan dan penyembahan seperti yang diminta oleh allah swt-nya Muhammad, ia begitu gila penyembahan minta di-sholati seperti patung berhala, Tuhan yang Sejati tidak minta itu.

Tunjukkanlah pengakuanmu kepada Yesus dengan melakukan kehendak Allah. Itulah yang diinginkan Yesus kepada umat-Nya. Lalu apa saja kehendak Allah itu? Segala perintah dan ajaran Yesus seperti yang tertulis dalam Perjanjian Baru, semuanya itu mencerminkan apa-apa yang Allah kehendaki manusia lakukan. Inti dari hukum Allah adalah Hukum Kasih.

Allah yang Sejati tidak pernah memerintahkan umat Kristen untuk memerangi umat lain, justru Allah memerintahkan kita agar mengasihi mereka dan membawa mereka sebanyak-banyaknya agar mau menjadi pengikut Tuhan.

Tetapi allah palsu, hasil kayalan seorang nabi gila, demi untuk memenuhi egonya, dia membuat seolah allah memerintahkan umatnya untuk memerangi setiap orang yang berani menentang dirinya.

QS 33:57 Sesungguhnya orang-orang yg menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yg menghinakan.

Sebenarnya bukan “allah” yang dimaksud, tetapi “rasulnya”. Siapapun yang berani menentang sang rasul, maka ia akan menerima akibatnya.

Kembali ke topik.

Bukan orang-orang yang berseru: “Aku percaya Yesus adalah Tuhan” maka pasti akan masuk surga.
Percuma seruan-seruannya itu bila ia seorang pezinah atau seorang koruptor. Yang diinginkan Tuhan adalah hidup yang kudus. Yesus sedang mengajarkan kepada kita akan kejijikan Tuhan atas sifat-sifat munafik (seperti yang dilakukan pengikut Muhammad).

Untuk sobat-sobat Muslim, hilangkanlah FANATISME kalian, karena itu hanya akan membutakan mata hati Anda semua. Muhammad seorang pecundang, dia telah membodohi kita semua. Malu-lah kalian bila menjadikan Muhammad sebagai panutan. Semua sangka kalian selama ini bahwa Muhammad seorang makhluk yang agung dan baik, adalah keliru dan tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya.

Roma 2:3-8
Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.