Maria Ibu Yesus

MARIA IBU YESUS

"Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira
karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan
hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan
menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan
perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan
rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia
memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan
mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan
orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang
yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,
dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong
Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan
keturunannya untuk selama-lamanya." (Lukas 1:46-55)


Pada bagian Alkitab ini kita membaca tentang "nyanyian pujian Maria".
Berada dibawah inspirasi dari Allah Roh Kudus, Maria ibu Yesus,
menyatakan pujian-pujian ini bagi Allah. Dan nyanyian ini sangat mirip
dengan nyanyian pujian Hana ketika ia mengandung Samuel (1 Samuel
2:1-10). Untuk singkatnya marilah kita melihat pada dua ayat pertama
yang berbunyi demikian:

"Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk
kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab
aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti
TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung
batu seperti Allah kita .... "

Sebenarnya Maria menyadari bahwa ia adalah seorang hamba Tuhan yang
membutuhkan Juruselamat. Hal ini dengan segera menempatkan Maria
sederajat dengan semua orang-orang yang percaya di hadapan Tuhan. Kita
semua adalah orang-orang berdosa yang berada di bawah murka Tuhan,
kita semua membutuhkan Seorang Juruselamat untuk menebus upah
dosa-dosa kita.

Dan dalam kitab Lukas pasal 1, ayat 48 kita membaca lagi demikian:

"sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya,
mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia"

Dan Tuhan Yesus memberikan kita definisi untuk ungkapan "berbahagia"
dalam kitab Lukas 11:28 demikian:

"Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya."

Ketika Yesus berada di bumi ada banyak perempuan-perempuan yang
menjadi orang yang percaya, akan tetapi ada berapa di antara mereka
yang namanya dicatat di dalam Alkitab? Hanya ada sedikit, Maria ibu
Yesus, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, Salome dan seterusnya. Dan
dari apa yang kita baca di Alkitab tentang Maria ibu Yesus kita
mengetahui dengan pasti bahwa ia diselamatkan.

Selama zaman Perjanjian Baru ada banyak pengkotbah, guru Alkitab, dan
mahasiswa Alkitab telah berkata tentang Maria, "Sungguh luar biasa
wanita ini sehingga Tuhan menggunakan dia secara khusus untuk
memberikan Yesus wujud manusia-Nya."

Akan tetapi sesungguhnya Maria "berbahagia" bukan karena dia
memberikan Kristus wujud seorang manusia, Maria berbahagia karena ia
telah menjadi seorang yang percaya. Maria mendengarkan Firman Allah
dan memeliharanya, itulah sebabnya ia berbahagia.

Dan kalimat yang berkata "seluruh keturunan akan menyebut aku
berbahagia", Allah Roh Kudus menunjukkan bahwa kata-katanya --dan dia
berbicara di bawah inspirasi Roh Kudus-- akan dicatat di dalam
Alkitab. Oleh karena itu, seluruh generasi akan mengetahui bahwa ia
telah diselamatkan.

Kemudian dalam kitab Lukas 1:49 kita membaca lagi demikian:

"karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar
kepadaku dan nama-Nya adalah kudus."

Adakah orang percaya yang tidak dapat berkata bahwa Tuhan Yang Maha
Kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan yang besar? Keselamatan
adalah hal yang agung dan luar biasa. Fakta bahwa Kristus mengambil
rupa seorang manusia adalah hal yang sangat agung dan luar biasa. Jadi
kita mengetahui bahwa pujian dan hormat untuk keselamatan bukanlah
bagi Maria, pujian dan hormat hanyalah bagi Tuhan, seperti yang kita
baca dalam kitab 2 Korintus 10:17 demikian:

"Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Maria mendengarkan Firman Allah dan memeliharanya. Dia menunjukkan
bukti yang jelas bahwa dia adalah seorang anak Allah. Segala hal yang
ada di dalam Alkitab memiliki tujuan, dan kita mengetahui dalam kitab
Lukas 11:27-28 ada seorang perempuan yang ingin mencoba untuk
memuji-muji Maria secara berlebihan. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari
antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang
telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi
Ia [Yesus] berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya."

Pada hari ini, manusia ingin melakukan hal yang sama, mereka ingin
menyembah Maria. Akan tetapi bagaimanapun juga lebih baik kita
mendengarkan Yesus, dan bukan pikiran kita sendiri. Seluruh Alkitab
adalah Firman Allah, dan Allah mengajarkan bahwa setiap orang percaya
yang sejati adalah "berbahagia" seperti yang kita baca dalam khotbah
di bukit di kitab Matius pasal 5. Dan dalam ayat 3 sampai ayat 11 kita
membaca demikian:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita,
karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan
haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang
yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan
disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab
kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah
kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu
difitnahkan segala yang jahat."

Nama Maria sendiri berarti "pahit". Ada banyak gadis-gadis Yahudi yang
bernama Maria pada saat itu. Untuk selama hampir 400 tahun, tidak
adanya wahyu dari Allah kepada bangsa Israel. Israel telah melalui
pengalaman yang sangat buruk dengan dihancurkan oleh bangsa Asyur dan
Babel (yang bahasanya tidak mereka mengerti), dan kemudian mereka
berada di bawah kekuasaan pemerintah Romawi. Jadi ada banyak sekali
kepahitan rohani pada bangsa Israel. Mereka bertanya-tanya apakah
Allah telah meninggalkan mereka. Lalu Allah memberikan Yesus wujud
manusia-Nya melalui seorang gadis Yahudi yang bernama Maria.

Sebenarnya nama Maria diambil dari kata Ibrani "Mara" dalam Perjanjian
Lama yang berarti "pahit", seperti yang dijelaskan dalam kitab Rut
1:20 demikian:

"Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi;
sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang
pahit kepadaku."

Dan Simeon seorang nabi yang hidup pada masa Yesus dilahirkan, dibawah
ilham dari Roh Kudus, bernubuat kepada Maria dalam kitab Lukas 2:34-35
demikian:

"Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan
banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan
perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--, supaya
menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

Dan akhirnya paling tidak ada 3 Maria yang menyaksikan peristiwa
penyaliban Yesus yang sangat menyakitkan. Kitab Markus 15:37-41
menyatakan kepada kita demikian:

"Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat
mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak
Allah!" Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di
antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta
Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia
di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah
datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus."


"For the earth shall be filled with the knowledge of the glory of the
LORD, as the waters cover the sea" (Habakkuk 2:14)